TAUSYIAH/TAUJIH

TAUSYIAH/TAUJIH yang membangun, semoga bermanfaat

Monday, November 27, 2006

Tausyiah 9

Dalam hadits Qudsi Allah berfirman: “Cinta-Ku pasti untuk orang-orang yang saling mencintai karena Aku. Cinta-Ku pasti untuk orang-orang yang saling memberi karena Aku. Cinta-Ku pasti untuk orang-orang yang menyambung hubungan (silaturahmi) karena Aku.” “Sesungguhnya Allah swt. berfirman pada hari kiamat: “Mana orang-orang yang saling mencintai karena keagungan-Ku? Hari ini akan Aku naungi (tolong) mereka, dimana tidak ada naungan (pertolongan) yang lainselain dari-Ku.” (HR. Muslim) "Allah berkata, `Orang-orang yang saling mencintai karena keagungan-Ku akan mendapatkan mimbar-mimbar dari cahaya dan didoakan oleh para nabi dan orang-orang yang mati syahid'." (HR. Tirmidzi)

Sunday, November 26, 2006

Tausyiah 8

Sesungguhnya diantara hamba-hamba Allah, ada diantara mereka yang orang-orang bukan nabi dan bukan pula syuhada. Pada hari kiamat, para nabi dan syuhada menginginkan mereka menempati kedudukan mereka yang berasal dari Allah. Para sahabat bertanya, "Wahai Rasullulah. Beritahukanlah kepada kami, siapakah mereka itu?"….Beliau menjawab,"Mereka adalah kaum yang saling mencintai karena Allah, bukan karena pertalian darah dan tidak ada harta yang saling diberikan. Sungguh demi Allah, wajah mereka laksana cahaya. Dan sesungguhnya mereka berada di atas cahaya. Mereka tidak merasa takut saat manusia merasa takut dan mereka tidak bersedih saat manusia bersedih". (HR. Abu Daud)

Tausyiah 7

Katakanlah; "Hai hamba-hamba-Ku yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dialah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.(QS.39;53)

Friday, November 24, 2006

Tausyiah 6

Dari Hadist, Nabi SAW bersabda; Walladziyna nafsiy biyadihi laatadkhuluwljannata hatta tu’minuw walaatu’minuw hatta tahaabbuw awalaa adullukum ‘alaa syai’in idzaa fa’altumuwhu tahaababtum? Afsyuwssalaama baynakum. [“Demi diriku yg ditangan (kekuasaan) Allah, tidak dapatlah kamu memasuki Surga kecuali dengan beriman dan belumlah kamu beriman kecuali dengan saling menyayangi sesamamu. Maukah ku tunjukkan padamu sesuatu yg jika kamu melaksanakannya maka kamu akan menjadi berkasih saying? Maka ucapkanlah salam diantara kamu, HR Muslim]

Tausyiah 5

Ya Allah, tolonglah daku dalam menjalankan agama yang merupakan pelindung segala urusanku. Elokkanlah urusan duniaku yang merupakan tempat aku mencari kehidupan. Elokkanlah urusan akhiratku yang merupakan tempat aku kembali. Jadikanlah kehidupanku ini sebagai tambahan segala kebaikan bagiku dan jadikanlah kematianku sebagai ketenangan bagiku dari segala kejahatan." (HR. Muslim)

Wednesday, November 15, 2006

dakwah adalah sebuah keniscayaan

Tubagus Ahadi Ashari
Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh!
Salam kangen dari ane.
Berjamaah adalah hal yang sangat manusiawi, kebutuhan untuk mendapatkan lingkungan, teman dan fikroh yang sejalan adalah juga keinginan semua orang dengan segala "warnanya". Alhamdulillah ane mendapatkannya melalui jalan yang Allah tunjukkan kepada UKM DKM AL-Hidayah, sebuah "komunitas Ghuroba " dimana ketika itu suasana kampus dengan arus duniawinya yang semarak bisa juga menjadi alternatif pilihan bagi mahasiswa baru. Tempat dimana kita saling berinteraksi ini punya banyak kenangan indah bagi ane pribadi, khususnya kenangan dimana kita harus "berpusing ria" mensukseskan program-program kegiatan di sela-sela padatnya jadwal kuliah kita. Tetapi itulah rahasia kemuliaan Allah, dengan ke-Maha kekuasaannya Ia masih bisa membuat hambanya "tersenyum" tanpa harus terlalu larut dalam segala aktivitas itu, dan akhirnya bisa juga lulus walau dengan bersusah payah tentunya.
Ikhwah fillah, sekarang mungkin kita tidak lagi menjadi ADK, dan mungkin pula tidak bersentuhan lagi dengan segala aktivitasnya, akan tetapi ada hal yang harus diingat, bukan hanya target-target dari kegiatan-kegiatan itu yang menjadi fokusnya, setelah tercapai mungkin tidak lagi kita memikirkannya. Tetapi bagaiman kita bisa membiasakan diri berkerja lebih keras, lebih Sholeh, lebih Ihsan, lebih Ikhlas, dan bila itu terjadi berapapun capaian yang Allah berikan kepada kita, itulah Ihsan yang merupakan balasan Allah yang terbaik, dan Allah adalah dzat yang tidak pernah melupakan janjinya, tidak pernah menzalimi ummatnya, Allah adalah dzat yang maha adil, dzat yang maha melaksanakan janjinya.
#sŒÎ*sù Møîtsù ó=ÁR$$sù ÇÐÈ
Maka apabila kamu telah selesai (dari sesuatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain.

Bukan “Faidza faraghta Fatahhayar” (menjadi bingung), jika sudah selesai maka jadilah anda orang yang bingung, bukan, atau “Faidza faraghta fasstarih” jika anda sudah selesai sudahlah santai-santai saja, Itu tentu tidak boleh demikian, “Faidza faraghta fansshob” jika kita telah selesai dengan pekerjaan kita maka kerjakanlah pekerjaan yang lain. Dan jangan lupa, kerja yang membawa hasil, kerja yang membawa manfaat, kerja yang membawa kepada realisasi dari cita-cita kita, tidak akan pernah terjadi jika berhenti di situ, karena itu Al-Quran memberikan arahan yang berikutnya, yaitu:
4’n<Î)ur y7În/u‘ =xîö‘$$sù ÇÑÈ
Dan hanya kepada Tuhanmulah hendaknya kamu berharap.

Ikhwah fillah, semoga di manapun kita berada, kita selalu ingat akan prinsip ini, prinsip yang telah membuat ummat ini menjadi unggulan, prinsip yang juga telah menjadikan ummat ini pernah memimpin dunia, sehingga kita bisa mengulangi kembali faktor suskses itu.
Wassalamua’laikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Tuesday, November 07, 2006

Petuah Sayyidina Utsman bin Affan r.a.

Orang mukmin bisa merasa cemas karena enam hal, Yaitu:

1. Cemas (takut kepada Allah), khawatir jikalau sewaktu-waktu Allah mencabut kenikmatan iman.

2. Cemas akan malaikat hafadhah (pencatat), takut mereka mencantumkan amal yang dapat mempermalukan diri pada hari kiamat.

3. Cemas akan setan, takut seandainya ulah mereka menjadi sebab terhapusnya segala amal kebaikan diri.

4. Cemas akan malaikat maut, takut tiba-tiba nyawa dicabut, sedang diri tengah lengah atau lupa.

5. Cemas akan gemerlap dunia, takut diri terbujuk, terpukau, sehingga lupa kehidupan akhirat.

6. Cemas akan keluarga, takut terlalu disibukkan oleh mereka, sehingga lupa dari mengingat Allah 'azza wa jalla.(aea)

*Dikutip dari kitab Nasha-ihul 'Ibad (Syihabuddin Ahmad bin Hajar al-'Asqalani)

Pilihan Orang Bertakwa

Oleh : Ibnu Hajar al 'Asqalani

"Untuk bertakwa manusia dihadapkan kepada lima pilihan. Siapa yang tepat pilihannya, maka ia akan memperoleh takwa. Apa saja kelima pilihan itu ? Simak hikmah berikut ini :"

1. Orang bertakwa akan memilih beban berat daripada bersenang-senang.

2. Orang bertakwa akan memilih berjuang daripada berfoya-foya.

3. Orang bertakwa lebih memilih merendah daripada merasa mulia.

4. Orang bertakwa lebih memilih kesederhanaan daripada berlebihan.

5. Orang bertakwa lebih memilih bekal untuk mati daripada bekal untuk hidup.

Friday, October 20, 2006

Tausyiah 4

Bila engkau ingin dicintai Allah, takutlah kepada-Nya dan bertakwalah. Bila engkau ingin dicintai para mahluk, berbuat baiklah kepada mereka, dan jangan berharap sesuatu dari yang mereka miliki. Dan bila engkau ingin diperkaya dalam harta, maka zakatilah harta bendamu. Bila engkau ingin disehatkan badan mu, maka perbanyaklah sedekah. Dan bila engkau ingin diperpanjang umur mu, maka bersilaturrahmilah kepada kaum kerabat mu. Bila engkau ingin dikumpulkan bersama Rasulullah dipadang mahsyar, maka perpanjanglah sujudmu kepada Allah Yang Maha Esa dan Maha Perkasa." (Buku Kisah-Kisah Pembawa Berkah disusun Haidar Bagir)

Monday, October 09, 2006

Tausyiah_3 (tentang hati)

Hati adalah sumber ilham dan pertimbangan, tempat lahirnya cinta dan benci, keimanan dan kekufuran, taubat, ketenangan dan kebimbangan. Hati juga sumber kebahagiaan jika kita mampu membersihkannya namun sebaliknya ia merupakan sumber bencana jika kita gemar menodainya. Aktivititas yang dilakukan sering berpengaruh pada lurus atau bengkoknya hati. Abu Hurairah r.a. berkata, "Hati adalah raja, sedangkan anggota badan adalah tentara. Jika raja itu baik, maka akan baik pula lah tentaranya.. Jika raja itu buruk, maka akan buruk pula tentaranya".